miti bar

Monday, April 05, 2010

Membuat Website Dinamis

Website dinamis telah menjadi bagian dari kehidupan seseorang. Situs facebook, google, yahoo dan masih banyak lagi sudah akrab di telinga kita semua. Semua itu tidak lain merupakan website dinamis, termasuk di dalamnya blog. Website menyajikan hal tertentu sesuai keinginan pembuat. Adapun sisi dinamis karena menampilkan informasi secara berkala. Bagaimana membuat semua itu?

Membuat website dinamis tidak begitu sulit, hanya membutuhkan ketekunan. Banyak pilihan ketika ingin membuat website pribadi. Pada tulisan ini hanya akan membahas pembuatan website secara pribadi, bukan melalui blogger dan sejenisnya. Untuk membuat website ini kita memiliki beberapa pilihan sebagai berikut:

Pertama, membuat website secara mandiri. Pilihan ini dilakukan dengan menyusun sendiri kode program yang dibutuhkan untuk membuat website. Website sendiri merupakan kumpulan kode program yang disusun secara rapi oleh programmer. Oleh karena itu, bila kita ingin memiliki website dan ingin mempelajari bahasa yang digunakan maka bisa menggunakan pilihan ini. Tidak banyak yang diperlukan, hanya memerlukan kecakapan tertentu misal dalam bahasa html, php, dan mysql atau dengan bahasa pemrograman lainnya.
  
Dengan pilihan pertama tentu kita akan lebih bisa mengeksplorasi tentang bahasa pemrograman. Dengan memilih cara ini juga kita akan tahu seluk beluk program yang kita buat. Namun, kita harus mengorbankan banyak waktu untuk menggeluti semua ini. Selain itu, ada kemungkinan ada kelemahan dalam hal keamanan dan system atau alur kerja yang kita buat sendiri.
  
Kedua, kita bisa membuat website dengan menggunakan fasilitas Content Management System (CMS). CMS ini mampu mempresentasikan isi (misal berita) tanpa harus mengetahui kode yang digunakan. Pengguna hanya tinggal mengetik berita pada word processor biasa (Holzer, 2009:13). Cara ini juga dapat digunakan bagi pengguna bila ingin membuat website secara cepat. Caranya, mereka harus mendownload kode program yang disediakan kemudian diinstall pada server yang digunakan. Beberapa contoh CMS misalnya Joomla, Wordpress, dan sebagainya.
  
Kekurangan dari penggunaan CMS adalah bahwa pengguna menjadi menggantung pada pengembang. Pengguna atau programmer dari CMS lebih banyak menggunakan fasilitas dari komunitas yang sudah ada sehingga sulit untuk mengembangkan sendiri. Namun, hal ini tidak selamanya benar, asalkan programmer mau belajar, tentu mereka juga bisa mengembangkan seperti para pengembang (developer) lainnya.
  
Pilihan ketiga adalah menggunakan Framework PHP. Kemunculan Framework PHP disebabkan beberapa hal di antaranya perlunya membuat kode program yang bersifat kontinu. Artinya kode program ini bisa digunakan orang lain tanpa perlu membuat ulang (Upton, 2007:13). Dengan adanya framework ini pengembangan website akan membutuhkan pengembangan bahasa yang lebih minimum. Banyak framework yang dapat kita gunakan ketika akan membuat website misalnya CodeIgniter, Zend framework, Cake, Trax,  dan masih  banyak lagi.

Holzer, Steven Ph.D  and Nancy Conner, Ph.D. 2009. Joomla for Dummies. USA:Wiley Publishing
Upton, David. 2007. Codeigniter for Rapid Application Development. USA: Packt Publising


Ditulis oleh Subhan, Universitas Negeri Semarang

Comments :

0 comments to “Membuat Website Dinamis”


Post a Comment

Related Posts with Thumbnails