miti bar

Tuesday, May 25, 2010

Turut Berduka Cita atas Wafatnya Ibu Ainun Habibie

Inna lillahi wa inna ilaihi ra’jiun.

Keluarga besar MITI Mahasiswa mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya Ibu Hasri Ainun Habibie pada hari Sabtu, 22 Mei di Munich, Jerman.

Teriring doa, “Allahummaghfirlaha warhamha wa ‘afiha wa’fuanha.” Semoga Allah mengampuninya, merahmatinya, memberikan keselamatan dan memaafkan kesalahannya. Amin Allahumma amin.
 
Semoga kita semua dapat mengikuti jejak-jejak keteladanan yang beliau tinggalkan.

-----------------
Berikut penggalan testimoni tentang Ibu Hasri Ainun Habibie dari Wardiman Djojonegoro (sumber: Kompas)
Seorang sosok yang cantik, anggun, pintar, tetapi pandai menempatkan diri dalam pergaulan sehari-hari dan perjalanan karier di samping suaminya. Apalagi sang suami adalah seorang yang dinamis dan penuh dengan energi. Dalam berbagai kesempatan, Rudy (panggilan Habibie) menyatakan di depan umum betapa Ainun menjadi penopang dan pendorong dalam hidup dan aktivitasnya. Betul pula pepatah yang menyatakan bahwa ”di balik seorang laki laki yang sukses bisa didapati wanita yang telah mendukungnya”.

Ainun penuh dengan energi dan tidak saja aktif sebagai ibu rumah tangga meski suaminya menteri dalam Kabinet Pembangunan. Ia aktif dengan berbagai kegiatan di bidang organisasi wanita: Dharma Wanita Pusat, Ria Pembangunan, dan banyak kegiatan sosial di bidang anak dan manula. Namun, beliau sangat religius dan pengajian secara teratur dilakukan di rumahnya.

Sewaktu menjadi Ibu Negara saya sangat terkagum-kagum bagaimana Ainun bisa mempunyai stamina dan membagi waktu untuk mengikuti setiap acara Presiden, baik di dalam maupun di luar kota. Menerima lebih banyak lagi tamu di luar kegiatan keluarga. Dan, di samping itu, ia masih dapat membagikan kepedulian dalam kegiatan sosial.

Setelah Rudy tidak lagi menjabat di pemerintahan, Ainun masih aktif dalam kegiatan sosial. Misalnya menjadi Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI), Wakil Ketua Dewan Pendiri Yayasan SDM Iptek, mendirikan Yayasan Orbit dengan cabang di seluruh Indonesia. Juga memprakarsai majalah teknologi anak anak Orbit. Semasa gejolak di Aceh pada tahun 2000-an, Ainun mengadakan beasiswa ORBIT khusus untuk siswa Aceh.
Ibu Ainun sudah tiada, meninggalkan kita dengan banyak kenangan yang manis dan berkesan. Meskipun tak banyak diekspos media, banyak tindakan beliau semasa hidup yang menjadi suri teladan bagi kita semua. Kasih sayang dan cinta tidak saja dibagi dengan suami, anak, dan keluarga, tetapi juga dengan masyarakat. Bagi saya, Ainun betul-betul sosok ibu dari anak-anak negara dan seorang istri teladan.

Wardiman Djojonegoro
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Pembangunan VI, 1993-1998
READ MORE - Turut Berduka Cita atas Wafatnya Ibu Ainun Habibie

Info Beasiswa 25 Mei 2010 (5 Informasi)

1. Heinrich Böll Foundation Bachelor, Master and PhD Scholarships for International Students, Germany
Fields of study:
Selected priority fields of study. In addition to their current focus on Humanities and Social Science as well as Fine Arts and Cultural Studies, the Foundation, in the future, be extending their scholarship to as yet under-represented specialist subjects such as Economics, Law, Engineering, Media Science and Natural Science.
 
Eligibility:
The following general requirements apply to foreign applicants (except EU citizens) who wish to study in Germany:
  1. You must be enrolled at a state-recognized university or college (e.g. Fachhochschule) in Germany at the time the scholarship payments begin.
  2. You should provide proof that you have already graduated with an initial professional qualification. This programme mainly supports students aiming for a Masters degree.
  3. You need a good knowledge of German, and we kindly ask you to provide proof of your proficiency. Please note that the selection workshop (interviews, group discussions) will normally be in German. Exceptions (interview in English) are, however, possible.
  4. Unfortunately, the current guidelines specify that we can not support foreign scholarship holders for stays abroad in third countries for more than four weeks.

The following requirements apply to all German and non-German students wishing to pursue a Masters degree or postgraduate studies:
  1. You should definitely apply for a scholarship before the start of your studies, in order to ensure long-term support and cooperation.
  2. The Heinrich Böll Foundation cannot award you a scholarship, if you are studying for a one-year Masters degree and were not previously supported by the foundation.
  3. Tuition fees for fee-paying courses in Germany cannot be financed by the Heinrich Böll Foundation.
The following requirements apply to PhD-students from outside the EU:
Applicants must hold a Master`s degree or equivalent and must have been accepted as adoctoral student by a German institution of higher education.
 
Deadline: 1 September 2010 (date on postal stamp)
Info selengkapnya: http://www.boell.de/scholarships/scholarships.html, studienwerk@boell.de
 
2. DAAD Scholarships for Postgraduate Courses for Professionals, Germany
At present, postgraduate courses are offered in the following fields:
• Economic Sciences/Business Administration/Political Economics
• Development Co-operation
• Engineering and Related Sciences
• Mathematics
• Regional Planning
• Agriculture and Forest Sciences
• Environmental Sciences
• Medicine and Public Health
• Veterinary Medicine
• Social Sciences, Education and Law

The courses are open to all eligible candidates. Applications are welcomed from professionals with personal financial resources, from those who are funded by their government or company, or from those who are recipients of financial support from international sponsoring organisations. In addition, a limited number of full and partial DAAD-scholarships are available.
 
Deadline: 31 Agustus 2010
Info selengkapnya: www.daad.de/development, info-ast@daad.de

3. Beasiswa Hosei University
Hosei University (Jepang) menawarkan beasiswa riset selama 6 - 12 bulan (periode April - October 2011 dan periode April 2011- Maret 2012) sebesar 300,000 yen per bulan selama riset berlangsung .

Persyaratan :
  • WNI
  • Terdaftar sebagai mahasiswa S3
  • Mahir berbahasa Inggris dan Jepang
  • Umur maksimal 39 tahun (per 1 April pada saat sebelum riset)
  • Belum pernah mendapat beassiwa yang sama sebelumnya
Informasi selengkapnyawww.hosei.ac.jp/ic

4. Post Graduate Program, Political Science Invienna
The Department of Political Science, Institute for Advanced Studies in Vienna, offers a three-year postgraduate program aiming to explore the logic of political contestation in this setting of increasingly interwoven levels of governance.

The students are required to develop and carry out a PhD project on an issue related to the theme of the program. In addition to proposals addressing the multi-level nature of political contestation in
contemporary Europe. The comparative projects focusing on politics at either the EU or the domestic levels alone are also accepted.

Eligibility
* applicants with Master’s degree in Political Science or other disciplines relevant to the program (degrees should be received by October 2010);
* excellent command of the English language is essential since the working language of the program is English.

Scholarship
* Successful candidates will have access to fully-equipped office space at the institute and enjoy the full range of IHS support services;
* 8 fellowships of 850 Euro per month (tax-free), but participation in the program is also possible for a limited number of additional students with alternative sources of funding.
 
Deadline: 31 Mei 2010
Info selengkapnya: http://www.ihs.ac.at/vienna/IHS-Departments-2/Political-Science-1/Postgraduate-Program.htm, office.pol@ihs.ac.at

5. Internship Program at Gwangju Institute of Science and Technology, Korea
September 1-December 21 2010
Details:
  • Participants of the program will receive their research training under the supervision of an IERC research scientist, and their coursework lectures given by faculty of GIST. During the final week of the program, each participant shall present the results of their research.
  • Information regarding department labs and courses offered can be obtained at the website: http://www.ists. unu.edu/ 
  • Applicants should choose which IERC research staff of interest by priority and fill in the application form (http://www.ists. unu.edu/aboutus/ who.php).
  • Participants who successfully complete the Program will receive an IERC Certificate of Completion. Requirements for completion include presentation of research results, regular class attendance, as well as active participation in the program.
  • The internship program record of each participant will be available for evaluation if he/she wishes to enter GIST MSc. or Ph.D. programs.
Applicants should be graduate students of universities or equivalent educational organizations. If you are interested in participating in this Program, please complete the application form and send it to IERC with the following electronic documents: By Email: kgy0481@gist.ac.kr

Periode Aplikasi: 1-4 Juni 2010
Info selengkapnya:  kgy0481@gist.ac.kr, http://www.ists.unu.edu/
READ MORE - Info Beasiswa 25 Mei 2010 (5 Informasi)

Saturday, May 15, 2010

Program Hibah MITI 2010

READ MORE - Program Hibah MITI 2010

Ilmu Komputer dan Islam?

Dulu, di awal kuliah di Fakultas Ilmu Komputer UI, saya sering bertanya-tanya. Bagian mana dari ilmu yang saya pelajari ini, yang bisa membuat saya mengingat Allah? Jika dibandingkan dengan ilmu lain, saya agak-agak sulit melihat secara langsung. Bandingkan saja dengan Biologi atau Kedokteran misalnya. Ketika mereka mempelajari tentang tahapan perkembangan janin dalam rahim, mereka bisa langsung teringat ayat-ayat di surat Al-Mu'minun atau Az-Zumar yang menjelaskan tahapan tersebut. Seketika mereka pun merasakan kebesaran dan kebenaran Allah. Begitu juga dengan anak astronomi, yang mempelajari benda-benda langit dengan orbit-orbitnya. Seketika mereka pun tersadarkan bahwa Maha Besar Allah yang menciptakan semua ini, menciptakan keteraturan dalam lintasan bintang-bintang: "Demi langit yang memiliki jalan-jalan" (Adz-Dzaariyat:7). Lalu, bagaimana dengan ilmu komputer? Apa yang dapat membuat saya menjadi ingat dan semakin dekat padaNya?

Setelah menyelami samudera ilmu komputer sekian lamanya, perlahan saya menemukannya. Waktu pertama belajar programming, saya sungguh kelimpungan. Begitu sulit membuat program yang bisa melakukan tugas tertentu. Bayangkan saja, anggaplah komputer itu bodoh, dan kitalah yang harus mendefinisikan semuanya: program tersebut harus membaca apa, inputnya disimpan dalam bentuk/tipe data apa, bagaimana mengolahnya, outputnya seperti apa, dan sebagainya. Di awal itu sulit sekali membuat program yang sekedar bisa mengkonversi suhu celcius ke fahrenheit dan sebaliknya. Sementara kita mungkin hanya perlu rumus dan sedikit corat-coret. Membuat program itu perlu didefinisikan setelah ini dia harus melakukan apa, jika begini maka langkah selanjutnya apa, berapa kali langkah ini dilakukan, dan sebagainya. Lalu, ketika saya shalat maghrib, dengan mudahnya saya bisa berhenti saat raka'at mencapai tiga. Saya tau kapan harus membaca tahiyat, tau kapan harus salam. Jika direnungkan, ternyata ciptaan Allah bernama manusia itu luar biasa sekali. Dengan akal pikirannya, begitu mudahnya manusia melakukan segala macam hal.

Suatu hari saya mendapat kesempatan mengikuti kuliah umum profesor-profesor Jepang. Bidang keahlian mereka adalah Robotika. Dalam kuliah tersebut sang profesor mempresentasikan hasil riset robotikanya. Yang paling menarik menurut saya adalah riset mengenai Robotics Tactile Sensors. Profesor tersebut meneliti dan mengembangkan sensor sentuhan pada robot. Melalui video, beliau memperlihatkan hasil karyanya. Bayangkan, perlu riset bertahun-tahun untuk membuat "tangan" robot yang bisa membuka tutup botol! Permukaan "tangan" robot dibuat dengan tekstur tertentu yang membuatnya bisa "merasakan" tekstur benda yang dipegangnya. Sensor robot tersebut mengapit kedua tepi tutup botol, kemudian memutarnya untuk melonggarkan tutupannya. Sekali lagi, sungguh luar biasa akal pikiran manusia yang bisa mempelajari cara membuka tutup botol dan bahkan hal yang lebih rumit dari itu dalam waktu yang sangat singkat! Subhanallah..

Pelajaran-pelajaran dalam Ilmu Komputer, selain bisa mengingatkan kita akan kebesaran Allah, ternyata juga sangat banyak aplikasinya yang memudahkan tugas manusia sebagai khalifah di bumi ini. Misalnya Komputasi Grid, yang menurut Prof Heru Suhartanto (Dosen Fasilkom UI) bertujuan melakukan penghitungan berskala besar secara cepat dan efisien. Salah satu aplikasinya adalah untuk menghitung konsentrasi polutan. Kita mengetahui dampak buruk polusi, tetapi mengapa kita tidak menghentikannya? Mungkin jawabannya karena kita berpikir polusinya hanya sedikit. Jika kita buka QS Al-Baqarah: 11-12 kita akan temukan ayat ini, "(11) Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi!" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan". (12) Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari." Dengan Komputasi Grid, kita dapat menghitung berapa tingkat kerusakan yang terjadi sehingga kerusakan yang parah dapat dihindari. Komputasi Grid juga bisa digunakan untuk mencegah bencana yang lebih besar seperti memperkirakan terjadinya gempa karena gerakan lempeng bumi. Bila lempeng bumi di utara bergeser sedikit saja, bisa jadi akan menghasilkan gempa luar biasa di selatan, di kemudian hari (butterfly effect). Jika dicari, akan sangat banyak aplikasi ilmu komputer yang bisa membantu tugas manusia, di antaranya termasuk dalam bidang Bioinformatics, Perolehan Informasi, Pemrosesan Bahasa Natural, Pengolahan Citra, Sistem Cerdas, E-Commerce, E-Learning, E-Governance, dan lain sebagainya.

Teknologi ibarat pedang bermata dua. Ia bisa membawa manfaat, bisa juga merugikan. Di kuliah Komputer dan Masyarakat, sering sekali didiskusikan masalah-masalah yang terjadi sehubungan dengan IT, seperti pornografi, pencurian data kartu kredit, kemudahan mencari informasi lewat search engine, dan lain sebagainya. Sering pula didebatkan apa akar masalahnya? Dan apa solusinya? Sering sekali diungkapkan bahwa sudah ada peraturan, sudah ada etika di dunia maya. Tapi ternyata masih juga ada pelanggaran. Jadi manakah yang lebih penting? Peraturan atau pengguna yang bertanggung jawab? Betapa manusia kerepotan untuk menentukan mana yang baik, mana yang benar. Meskipun ada etika dan peraturan, tetap saja ada orang aneh yang menganggap bahwa cracking software itu etis, misalnya. Jika ingin menjadi pengguna yang bertanggung jawab pun bertanya lagi, tanggung jawab terhadap apa dan peraturan yang mana? Semua serba relatif karena yang menurut seseorang salah, bisa jadi menurut orang lain benar. Dalam situasi seperti ini saya bersyukur menjadi orang Islam yang memiliki aturan menyeluruh. Bagaimana akhlaq islam juga dapat diterapkan dalam dunia maya, dan dengan berpegang pada aturan Islam tersebut, segala macam bentuk keanehan laku manusia di dunia maya dapat ditekan.

Sangat luas sebenarnya hubungan Ilmu Komputer dengan Islam, dan akan sangat panjang jika dibahas semua. Pada intinya, dengan Ilmu Komputer kita tetap bisa mentadaburi kebesaran Allah, sekaligus mengembangkan ilmunya untuk kemaslahatan umat manusia, dan dengan Islam kita dipastikan memiliki pedoman untuk menggunakan aplikasi Ilmu Komputer itu secara bertanggung jawab.

h_ning
(terima kasih untuk Agung Firmansyah atas masukkanya)
READ MORE - Ilmu Komputer dan Islam?

Sunday, May 09, 2010

Info Beasiswa 9 Mei 2010 (4 informasi)

Deadline: 31 Mei 2010
CATEGORIES OF SCHOLARSHIPS
The scholarships are available to the following categories of persons:
A) Indian Nationals for Ph.D. study in India; and
B) Nationals of other Asian countries for Ph.D. study in India.

AREAS OF SPECIALIZATION/SUBJECT
A candidate may apply for scholarship in any one of the following areas of specialization:
1. Science and Technology as an integral component of economic and social activity, including the Philosophy of Science
2. Comparative Studies in Religion and Culture
3. International Relations and Constitutional Studies
4. Indian History, Civilization and Culture
5. Interface of Social Change and Economic Development
6. Environmental Ecology and Sustainable Development
7. Studies in the life and works of Jawaharlal Nehru

ELIGIBILITY CONDITIONS
At the time of making the application for scholarship, a candidate should
1. Hold a FIRST Class Postgraduate degree
2. Already be registered/admitted for Ph.D. degree with a University/Institution in India approved by the Government in a subject in one of the areas of specialization listed above. Those who have applied for registration and have not yet been registered, are not eligible to apply.
3. Not be above 35 years of age at the time of applying.
4. Be a full-time Ph.D. Scholar.

DURATION OF SCHOLARSHIP
Ordinarily upto 2 years.

VALUE OF SCHOLARSHIP FOR BOTH THE CATEGORIES
a) Maintenance allowance including Tuition fee - Rs.9,000 per month
b) Annual contingent expenses for study tours within India, books, stationery, thesis costs, etc. - Rs. 12,000 per annum
c) Sleeper Class Train fare from the place of residence or study in India for interview with the Selection Board.

2. University Scholar Leadership Symposium, Malaysia
The University Scholars Leadership Symposium 2010 is an International Humanitarian Training Program for Outstanding College Students to learn, explore, and address global concern of the plight of those suffering in extreme poverty. This Leadership Symposium is initiated by Humanitarian Affairs, United Kingdom. Humanitarian Affairs United Kingdom is a member of The World Association of Non Government Organization and World Alliance for Citizenship Participation. World Youth Foundation an international NGO is the co – host of the Symposium. It has Special Consultative Status with the Economic and Social Council of the United Nations.

Three hundred Students Leaders from Institution of Higher Learning worldwide will be selected to attend this Inaugural University Scholars Leadership Symposium 2010, in Malacca, Malaysia, start from August 1 to 7, 2010. These college youths will have to opportunity to understand more about humanitarian need in the world, to learn how to organize a humanitarian relief effort and be challenged in their worldview.

If you want to know more, please visit: http://www.universityscholars.org.uk/

Instead of apply online, you also can have the application form in World format. If you need the World format application form, you can email to me: rahmathidayat.hm@gmail.com and I will send you the application form.

Hope I can meet you all in the symposium by becoming one of the selected participants.

Best,
Rahmat Hidayat HM
Campus Leader of University Scholar Leadership Symposium
International Program
Universitas Islam Indonesia
+6285 292 024 964
rahmathidayat.hm@gmail.com

3. Molecular Life Sciences PhD Recruitment
The Nijmegen Centre for Molecular Life Sciences (NCMLS) is organising an international PhD recruitment event to attract top students to study in Nijmegen, The Netherlands. Selected candidates will be invited to NCMLS for a 2½ day program allowing participants to visit departments of their choice, to engage in one-to-one discussions with group leaders and group members, as well as participate in organised lab tours. Travel and accommodation expenses will be reimbursed.

Find out more and apply now to begin your PhD research at the NCMLS Graduate  School www.ncmls.eu/talentevent. The Talent Event will take place 15th - 17th September 2010. *The deadline for application is 1st July 2010*.

*What we offer*

As a PhD student at the NCMLS Graduate School, you will follow a tailor-made program governed by your own training and supervision plan. You will be regarded as a junior member of the NCMLS and will be challenged to participate fully in this stimulating research environment. Projects offered are structured along the three research themes
· Infection, Immunity and Regenerative medicine
· Metabolism, transport and motion
· Cell growth and differentiation

Applicants are required to submit the following documents:
* completed application form
* curriculum vitae
* statement of purpose
* one passport-size photograph
* copy of your passport

Please note that the following documents (both the copies of the certificates and the translations into German or English) need to be certified. The stamp of authority that certifies the documents must be in English or German. Please refrain from sending originals. Certified copies suffice.
* academic degree(s) including transcripts
* proof of at least one year's work experience in the field of media after your degree

If you are an applicant from China, Vietnam and Mongolia you need to submit original Certificate of APS.

Language certificates
If your first language is not English, you need to provide evidence of your English language skills by submitting one of the following:
*TOEFL: paper-based: score 557 or computer- based: score 220 or internet- based: score 83.
*IELTS: an overall band score of at least 6.0 or
* confirming letter from your previous university, if your first degree course was taught in English.

If your first language is not German and you have not completed a
German language degree course, we require one of the following German
language proficiency tests for Higher Education:
* DSH level 1
* TestDaF level 3, 3, 3, 3 (www.testdaf.de) or
* Goethe Zertifikat level B2.

Please send your application by post to the following address:
Deutsche Welle
DW-AKADEMIE
International Media Studies
Dr. Christoph Schmidt
53110 Bonn GERMANY

You may send us a scanned copy of your documents per e-mail for verification in advance to the following address: ims@dw-world.de
Scholarships will be granted after the application deadline by a selection committee comprised of representatives from the University of Bonn, Bonn-Rhein-Sieg University of Applied Sciences, DAAD and Deutsche Welle.
READ MORE - Info Beasiswa 9 Mei 2010 (4 informasi)

Monday, May 03, 2010

Konsep Manusia Ekonomi: Perspektif Konvensional vs Syariah

(Kali ini penulis akan membandingkan sudut pandang psikologis-konsep manusia ekononomi, menurut ekonomi konvensional dengan ekonomi Islami, berdasarkan buku The Future of Economics: An Islamic Perspective oleh Umer Chapra)

Ketika wahyu dianggap tidak mempunyai pengaruh dalam proses penentuan “benar vs salah”; “disukai vs tak disukai”; “adil vs tidak adil”; maka sebagai konsekuensinya (ekonomi konvensional) keudian HARUS mencari cara-cara lain untuk menentukannya (sebagai alternative-nya). Pendekatan “utilitarianisme hedonis ” adalah salah satu yang dianjurkan sebagai alternative tersebut. Ketika alternative ini dipakai, maka kemudian benar dan salah akan ditentukan atas dasar penghitungan kriteria “kesenangan” (sebagai kebenaran) dan “kesusahan” (sebagai kesalahan). Pendekatan ini akan membuka jalan pada pengenalan filsafat –filsafat, yakni sosial Darwinisme, Materialisme dan Determinisme. Pertanyannya, adakah yang salah dengan hal ini? *

Filsafat sosial Darwinisme adalah kepanjangan tangan dari prinsip-prinsip kelangsungan hidup bagi yang lebih baik dan seleksi alam Darwinisme kepada tatanan masyarakat. Penerapan filsafat tersebut “dengan kurang hati-hati” sebenarnya akan membawa kecenderungan pada pen-sah-an konsep “kekuatan adalah kebenaran” secara terselubung dalam tatanan hubungan kemanusiaan. Sehingga hal ini membawa implikasi bahwa kaum miskin dan tertindas adalah pihak yang salah dan patut disalahkan, karena kemiskinan dan kesengsaraan yang menimpa diri mereka sendiri (adalah karena mereka kesalahan sendiri sehingga tidak punya daya saing oleh karenaya patut dengan sendirinya untuk terkalahkan dalam seleksi alam). Lebih jauh lagi, kaum miskin seharusnya tidak dibantu, karena jika dibantu, hal ini adalah tindakan melawan mekanisme seleksi alam Darwinisme itu sendiri dan memperlambat proses evolusi socsal masyarakat. Konsep inilah yang kemudian membuat kaum kaya dan penguasa lebih bisa “menenangkan” suara hati nurani mereka dan merasa “tidak bersalah” dari tanggung jawab sosial dan moral untuk menghilangkan ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam sistem yang ada. Singkatnya, biarkan saja kaum miskin tambah miskin dan makin tertinggal, atau bahkan mati sekalipun; dan sama sekali jangan dibantu; karena seperti inilah alam ini bekerja, yakni mempertahanan hidup bagi mereka yang lebih kuat atau terkuat saja (dalam asumsi Darwinisme mereka). KAPITALISME *

Filsafat Materialisme cenderung untuk meningkatkan kekayaan, kesenangan dan semua kenikmatan fisik (lahiriah) sebagai tujuan dari usaha manusia. Hal inilah yang menjadi dasar budaya konsumerisme pada zaman ini, yang cenderung selalu meningkatkan cara konsumsi masyarakat dan menggandakan tingkat “kerakusan” masyarakat untuk mengkonsumsi di atas kemampuan sumber daya yang dimiliki. Dengan merujuk kepada etos budaya di atas, proporsi ilmu ekonomi konvensional yang tidak controversial adalah bahwa jumlah besar yang beraneka ragam tentu lebih baik daripada kekurangan, dan hal ini akan meningkatkan produksi, memperbanyak harta kekayaan, dan meningkatkankonsumsi barang-barang kebutuhan pokok. Menjadi sesuatu yang tidak diinginkan bila masyarakat harus mengorbankan tujuan-tujuan materi mereka demi mengurangi biaya-biaya non-ekonomi (seperti kegiatan amal sosial, pelestarian lingkungan, dsb) demi produksi dan konsumsi yang lebih besar dan selanjutnya me-realisasi-kan keadilan dan keharmonisan social dan masyarakat. EKSPLOITASI *

Filsafat Determinisme membawa implikasi bahwa manusia memiliki kontrol yang lemah terhadap pola tingkah laku mereka. Malahan, tindakan-tindakan yang dilakukan manusia dianggap sebagai mekanis dan respon atas otomatis terhadap rangsangan eksternal sebagaimana yang terjadi dalam kehidupan hewan (Watson dan Skinner), mental bawah sadar manusia menunjukkan jauh di atas kontrol individu secara sadar (Freud) atau konflik social ekonomi (Marx). Jadi, filsafat determinisme tidak hanaya meniadakan perbedaan dan keruwetan dalam diri manusia saja, tetapi sedikit membawa kepada filsafat social Darwinisme guna “menolak” tanggung jawab moral dalam tingkah laku manusia. Saat mana suasana yang dikontrol oleh kebiasaan-kebiasaan setiap setiap individu jauh di atas kemampuan kontrol mereka, maka orang-orang kaya dan penguasa tak dapat dipersalahkan atas “hal-hal” yang menimpa kaum miskin dan orang-orang yang tertindas. INDIVIDUALIS *
 
Terlihat bahwa semua pendekatan “yang dianggap (oleh pendukungnya sebagai) ilmiah dan rasional” di atas sama sekali menurunkan moral dan tidak sesuai dengan tujuan-tujuan kemanusiaan. Hal ini tentu berbeda dengan sangat kontras dengan pandangan hidup yang religious, yang menganggap bahwa manusia bertanggungjawab pada setiap tindakan mereka dan selanjutnya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. Dan, sifat dari ekonomi Islami itu sendiri yang bertujuan pada perlindungan pada al maqasidus syariah.*

Dalam bahasa penulis sendiri, maka Ekonomi konvensional secara dasar filsafatnya, tampak sekali begitu mengutamakan kehidupan yang sangat “individualis”. Pengorbanan kepentingan pribadi demi kepentigan masyarakat yang lebih besar adalah sebuah kesalahan mutlak, karena bertentangan dengan seleksi alam Darwinisme maupun dua filsafat yang berikutnya di atas. Sebaliknya, ekonomi Islami, dibentuk atas dasar wahyu dan religious. Manusia dengan pemahaman ekonomi Islami akan seimbang dalam memenuhi kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Dalam ekonomi Islami, persaingan dalam kebaikan begitu didukung, karena dengan demikian akan terjadi perbaikan yang berkesinambungan dalam masyarakat. Namun demikian, pengorbanan juga bernilai positif, karena dalam setiap harta yang dimiliki ada hak orang lain yang harus ditunaikan.

Meskipun persaingan, yang juga diperbolehkan dalam ekonomi Islami, ada di ekonomi konvensional. Namun nilai pengorbanan yang menjadi tujuan kemanusiaan, yang juga ada dan menjadi sebuah nilai kebaikan dalam ekonomi Islami, sama sekali tidak ada bahkan tidak menjadi tujuan bagi ekonomi konvensional. Di sinilah letak kelebihan ekonmi Islami dari sisi keseimbangan antara individu dan sosial.

Pemahaman ini, jika kemudian dilanjutkan pada perbandingan antara ekonomi konvensional dengan ekonomi Islam, terkait bagaimana pandangan keduanya terhadap konsep manusia ekonomi: rational-according to conventional economics vs Islamic rational, dengan mengutip penjelasan dari ibu Sri Mulyani pada Diskusi Buku the Future of Economics: An Islamic Perspective – Mencari Landscape Baru Perekonomian Indonesia masa Depan oleh KEI FSI, SM FEUI dan senat Mahasiswa SEBI, di Auditorium FEUI Depok, 16 Juni 2001, adalah sbb:

“Di situ disebutkan kegagalan pasar disebakan asimetric information yang disebabkan moral Hazard. Sebenarnya, bila orang Islam menjalankan Islam dengan sesungguhnya pasti tidak akan terjadi asimetric information dan moral hazard karena orang Islam selalu mengatakan ;’walaupun kamu ada di kutub dunia atau di dalam kamar sendiri, kamu tidak bisa melakukan moral hazard karena ada yang mengawasi. Karena ada informasi yang lengkap , info lengkap itu dari Tuhan. Jadi ada self built in mechanism di dalam mental yang menyatakan: saya sebetulnya bisa menipu tapi saya tidak akan menipu. Padahal kalau di dalam ilmu ekonomi konvensional seseorang kalau diberi opportunity untuk menipu, di “pasti” menipu. Itu yang disebut rational behavior according to conventional economics, ini telah jelas.”
 
Kesimpulan dari penulis atas tulisan di atas adalah sebagai berikut:
 
1. Konsep “benar dan salah” dalam peniliaian manusia-ekonomi pada manusia ekonomi Islami adalah didasarkan pada wahyu (Qur’an dan hadist; yang mana berorientasi pada perlindungan maqqasidus as syriah yang menyeimbangkan antara pemenuhan kepentingan probadi dengan kepentingan masyarakat). Sebaliknya, konsep benar dan salah pada manusia-ekonomi konvensional adalah filsafat hedonism, di mana benar dan salah direduksi pada penilaian menurut Darwinisme social (kebenaran=kekuatan, kekayaan, kekuasaan; dan kesalahan=kemiskinan, ketertindasan; di mana menurut filsafat ini “tidak boleh” bagi yang kaya untuk membantu yang miskin karena itu bertentangan dengan seleksi alam dan evolusi masyarakat); menurut Materialisme (kebenaran=ekspoitasi sumber daya alam guna mencapai kenikmatan fisik yang maksimal; kesalahan=aktivitas social non ekonomi, dan aktivitas yang tidak berdampak langsung pada “keuntungan mterial’ mislakan pelestarian lingkungan; yang mana ini kemudian membawa pada eksploitasi alam) serta Determinisme (mirip social Darwinisme yang menolak tanggung jawab moral dan tingkah laku manusia).
 
2. Ekonomi konvesional, melalui doktrin, manusia rational-nya menafikkan nilai moral dan kebaikan dalam diri manusia. Dalam pandangannya, manusia adalah pribadi yang individualis dan begitu mengutamakan self interest. Malakukan segala macam cara, walau harus menipu sekalipun, guna mencapai tujuannya. Sehingga bangunan Corporate Governance yang ada dalam sistem ini dibangun dengan penilaian awal bahwa sistem tatakelola yang dibangun harus bisa “menutup” segala akses agar manusia yang menurut mereka semuanya penuh nafsu dan rasional ini kemudian bisa “dikendalikan” dalam sebuah sistem. Mereka tidak mengenal istilah pendekatan moral untuk mengatur behavior manusia. Sebaliknya, dalam ekonomi Islami, sistem ini memandang bahwa manusia , selain meiliki potensi kejelekan, juga memiliki potensi kebaikan,. Sehingga tatakelola yag dibangun dengan dasar ini kemudian akan membuat sebuah sistem yang juga “menutup” akses bagi potensi jahat untuk bisa keluar. Namun, di sisi lain, ekonomi islami yang relijius ini tidak menafikkan untuk melakukan pendekatan moral untuk mengatur perilaku manusia karena pada dasarnya mereka juga memiliki potensi positif. (Dan menurut penulis, inilah yang lebih ideal, sebab jika menutup mata pada pendekatan moral, bahkan dalam ekonomi yang dibangun atas dasar konvesional pun, para ekonom konvensional kemudian menghadapi sebuah masalah, sebagai contoh adalah apa yang tertulis dalam buku Kieso: Intermediate Accounting; sesorang (akuntan) bahkan, bisa melakukan untuk kegiatan yang “melanggar hukum (misalkan korupsi atau pencucian uang)” namun laporan keuangan yang dibuat masih “memenuhi” aturan standard akuntansi.)
 
Penulis adalah Ardiansyah Selo Y.
(Undergraduate Student-Accounting Department
Faculty of Economy University of Indonesia)

Referensi:
- The Future of Economics: An Islamic Perspective, Umer Chapra *
- Hasil Diskusi Buku: The Future of Economics: An Islamic Perspective – Mencari Landscape Baru Perekonomian Indonesia Masa Depan oleh KEI FSI, SM – FEUI adan Senat Mahasiswa SEBI, Auditorium FEUI Depok, 16 Juni 2001
- Intermediate Accounting, Donald e. Kieso et all. Eleventh Edition.
- Pemahaman atas Materi dari Mata Kuliah Corporate Governance
READ MORE - Konsep Manusia Ekonomi: Perspektif Konvensional vs Syariah
Related Posts with Thumbnails

Recent Post

Orang yang kritis akan merespon apa yang telah dibacanya..sudahkah anda merespon artikel di miti...?

Arsip Artikel

Update Artikel MITI via Email Gratis

Untuk update Artikel cerdas, cukup masukkan email anda disini:

Delivered by FeedBurner

 
free counters