miti bar

Monday, January 18, 2010

Sarasehan Petani, Pemerintah, dan Mahasiswa 2010


Sektor pertanian domestik memegang peranan vital dalam pembangunan nasional. Peningkatan kualitas dan produktivitas pertanian menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas kedaulatan pangan, sosial dan ekonomi, serta konstelasi politik di Indonesia. Hal ini yang menjadi latar belakang diarahkannya sasaran pertama agenda riset nasional 2004-2009 pada bidang ketahanan pangan. Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian tersebut, maka diperlukan strategi intensifikasi maupun ekstensifikasi. Mengingat, luasan areal lahan di Jawa semakin terbatas, sehingga langkah yang lebih tepat dilakukan adalah dengan metode intensifikasi. Salah satu unsur terpenting dalam intensifikasi pertanian adalah faktor pupuk dan pemupukan untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah. Pada saat ini, peningkatan kualitas kesehatan dan kesuburan tanah tersebut diarahkan ke aplikasi pupuk organik.
Kesiapan masyarakat untuk melakukan alih teknologi dari aplikasi pupuk kimia sintetik ke pupuk organik belum dapat terwujud dengan sempurna. Teknologi produksi dan aplikasi pupuk organik tersebut juga belum dikuasai sepenuhnya oleh masyarakat pedesaan. Selain itu, pemasaran pupuk organik lokal masih harus bersaing dengan pemasaran pupuk kimia sintetik dan pupuk organik buatan industri besar yang disubsidi pemerintah. Hal ini menyebabkan akselerasi progresifitas produksi dan aplikasi pupuk organik lokal masih lambat. Produksi pupuk organik lokal tersebut sebenarnya juga dapat menjadi alternatif perluasan lapangan pekerjaan di desa, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
Merespon fenomena di atas, Departemen Community Development Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Divisi Mahasiswa yang bekerja sama dengan Kelompok Perikanan dan Pertanian “Mina Sejahtera”, Plaosan, menyelenggarakan agenda Sarasehan Petani – Pemerintah – Mahasiswa (Sartatama) pada tanggal 15 Januari 2010. Kegiatan ini dimaksudkan agar terjalin hubungan dan komunikasi interaktif antara berbagai elemen penggerak pembangunan nasional, sehingga akan terwujud suatu kerja sama yang sinergis. Sarasehan tersebut lebih diarahkan pada perbincangan mengenai deseminasi teknologi pertanian tepat guna, khususnya teknologi pembuatan pupuk organik. Di samping itu, juga pembahasan tentang strategi pengembangan bisnis masyarakat.
Sartatama yang bertajuk “Inovasi Teknologi untuk Kesejahteraan Masyarakat“ ini, dibuka oleh Camat Minggir dan Lurah Sendang Rejo. Pada saat acara berlangsung diadakan pula pameran galeri foto dan produk-produk olahan limbah organik menjadi pupuk organik. Pameran galeri foto dan produk-produk pupuk organik tersebut ditujukan untuk menunjukkan inovasi dan usaha yang telah dilakukan masyarakat dalam mengembangkan pupuk organik, menyampaikan secara visual kreativitas masyarakat berbasis aplikasi teknologi tepat guna, mensosialisasikan aplikasi Bioaktivator Good Bacteria-1 (GB-1) untuk pembuatan pupuk organik, dan juga sebagai bahan diskusi dengan pemerintah pusat.
Sartatama ini diikuti oleh seluruh anggota kelompok pertanian dan perikanan se-dusun Plaosan, Sendang Rejo dan juga segenap elemen mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Adapun elemen mahasiswa UGM yang berpartisipasi aktif antara lain Kelompok Studi Fakultas Pertanian “Klinik Agro-mina Bahari” (KAB), Keluarga Mahasiswa Muslim Pertanian (KMMP), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) UGM, dan Ikatan Mahasiswa Muslim Madani (IM3). Total peserta yang datang kurang lebih 100 orang.



Elemen petani, pemerintah, dan mahasiswa berupaya melakukan sinergisitas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Acara Sartatama ini dimulai dengan pameran galeri foto dan produk-produk pupuk organik. Berikutnya, dilanjutkan dengan Sarasehan petani bersama Staf Ahli Kementerian Negara Riset dan Teknologi (MENEGRISTEK), ilmuwan dari Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), peneliti dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), serta mahasiswa UGM.
Masyarakat petani sangat antusias dalam menikmati sarasehan tersebut. Hal ini diindikasikan dari banyaknya pertanyaan dan tanggapan masyarakat mengenai informasi teknologi serta kebijakan nasional yang disampaikan oleh Pemerintah Pusat tersebut. Pada akhir acara ini diberikan juga tanda kenang-kenangan dari MITI-Mahasiswa dan penyerahan bantuan tunai untuk penguatan modal usaha. Penguatan modal usaha tersebut rencananya akan dipergunakan untuk mendanai pembuatan alat pencacah sampah organik. Melalui Sartatama ini diharapkan dapat menambah pemahaman petani tentang teknologi dan dapat membantu meningkatkan harkat kesejahteraan masyarakat.


Comments :

0 comments to “Sarasehan Petani, Pemerintah, dan Mahasiswa 2010”


Post a Comment

Related Posts with Thumbnails